. YAYASAN PONDOK PESANTREN AL-QUR’AN QIROATUSSAB’AH KUDANG

Riwayat Pendiri Ponpes Qiroatussab'ah - Kudang


Pondok Pesantren Qirooatussab’ah kudang didirikan pada tahun 1955 dikampung kudang yang terletak kira-kira 200 M dari pusat kota, tepatnya di Jl.Veteran No 245 Bl.Limbangan Garut,Jawa-Barat. yang didirikan oleh Mama Kh.Ma’mun Bakri ( Alm ).
Pesantren ini diberi nama Qiroatussab’ah kudang yang mana nama Qirooatussab’ah kudang ini terdiri dari dua kalimat yaitu ;
1. Qiroatussab’ah,yang artinya Bacaan Tujuh ( Qiroatussab’ah adalah ilmu Qiroat yang di kaji di pesantren ini ).
2. Kudang , kata kudang berasal dari kata ‘’Gudang” . karena pada Zaman kolonial belanda, belanda menjadikan kota Limbangan ini sebagai gudang kopi dan masyarakat setempat dengan di alek nya menyebut kudang,maka sampai sekarang disebut desa kudang.
Pondok pesantren ini lahir atas prakarsa dari Mama H.Syamsudin,beliau mewakapkan sebidang tanah kepada Kh.Ma’mun Bakri,yang akhirnya didirikanlah Pesantren ini oleh kh.Ma’mun Bakri yang biasa di panggil dengan panggilan Mama Kudang.
Mama kudang terlahir dengan nama Ma’mun Bakri yaitu anak dari Kh.Bakri asal keturunan cianjur dan Hj.Rohanah asal Garut, beliau tinggal di garut yang pada waktu itu dikenal dengan Mama kudang yang menjadi Pimpinan Pesantren Kudang Khusus Al-qur’an.
Semenjak anak-anak hingga remaja tidak lepas dari bimbingan agama, khususnya Al-Qur’an. Setelah beranjak dewasa,mama kudang telah hafal Al-Qur’an,maka sekitar tahun 1920 Mama kudang dikirim ke Mekah oleh orang tuanya untuk mukim disana sambil mempelajari Al-Qur’an kepada para syaikh, diantaranya adalah Syaikh Siraj, Sayid Alawi, Sayid Amin.
Mama Kembali ke Indonesia dan langsung ke Garut dan menikah dengan Hj.Romlah pada tahun 1926 dan mulai mengamalkan ilmunya dengan mengajar pada penduduk setempat. Setelah itu mama mendirikan Masjid yang sebelumnya adalah Mushola yang sederhana. Pada waktu itu belum mendirikan Pesantren.
Di dalam Mesjid itulah Mama mengajarkan ilmu Al-Qur’an dengan metode ‘’SOROGAN’’ karena semakin banyaknya Penduduk yang belajar ,maka bergotong royonglah mendirikan kobong (Pondok Pesantren). Bersama santrinya, diantaranya adalah ; h.Basir, H.Idris, H.San’an, H.Arsad Bandung, H.Adang dan mulai berkembanglah Pesantren Mama Kudang.
Namun terjadilah musibah berbarengan dengan penyerbuan tentara belanda ke limbangan yang menghanguskan pesantren mama kudang, tetapi mesjidnya tidak ruksak. Setelah Indonesia merdeka, mulailah Mama kudang merintis mendirikan pesantren di tanah wakap keluarganya, tepatnya mulai tahun 1955. Pesantren Kudang kembali mengalami kemajuan sehingga sering datang para Ulama, seperti ulama asal Banten yaitu TB.Ma’mun yang merupakan Ahli Al-Qur’an, TB.Sholeh dan TB Kuncung beserta yang lainnya untuk bermusyawarah.
Adapun segala materi pelajaran yang diajarkan oleh Kh.ma’mun Bakri di pondok pesantren pada waktu itu hanyalah berpusat pada pelajaran Al-Qur’an saja. Namun pada kemudian hari bertambah khasanah keilmuan dengan materi pelajaran bersumber pada kitab kuning yang diantaranya adalah Fikih, Akhlak, Tauhid, Tafsir, Nahwu shorof dan yang lainnya.
Akhirnya Mama Kudang berpulang ke Rohmatulloh pada kamis jam 9 pada tanggal 31 januari 1980 M/ 13 Rabiul awal 1400 H. mama kudang bernama Kh.Ma’mun Bakri Meninggal dalam usia 82 tahun waktu meninggalnya terjadi keanehan pada lubang makam yang digali pada halaman mesjid, lubang tersebut selalu mengeluarkan Air, sehingga tidak busa dipakai untuk pemakaman. Setelah melakukan musyawarah diantara keluarga dan mama sepuh, akhirnya mama kudang dimakamkan di pemakaman umum. Hal ini menandakan bahwa beliau tidak ingin disanjung atau ditinggikan oleh makhluk. Beliau adalah manusia biasa, hanya ingin menggapai ridho Alloh. Semoga beliau diterima disisi-Nya. Amiin.
Demikian sejarah dan biografi dari pesantren kudang Yang pendirinya Adaalah Kh.Ma’mun Bakri ( Mama Kudang ). Pesantren ini kemudian diteruskan oleh Putra-putra beserta Cucu-cucu beliau.
Nara Sumber ;
1. Kh.Alawi Ma’mun
2. Kh.Amin Ma’mun
3. Kh.Busyrol Karim
4. Kh.Qomarudin

Editor :
1. Moch khoerruddien AlBaihaqi

Baca Selengkapnya......